Janganlah berbuat jahat

Perbanyaklah perbuatan bajik

Semoga Semua Makhluk

Hidup Berbahagia

Jangan karena marah dan benci

Mengharapkan yang lain celaka

Semoga Semua Makhluk

Hidup Berbahagia

Perbuatan baik akan membawa kebahagiaan

Perbuatan buruk akan membawa penderitaaan

Senin, 02 November 2020

Kelas 5 - Tugas Bersama Keluarga - Kondisi Menyedihkan


 Silahkan kalian baca petunjuk pengerjaan tugas Disini

Jika masih kurang jelas dapat di tanyakan langsung ke bapak via WA ya 
Terima kasih
Share:

Kelas 5 - Tugas bersama keluarga - Kondisi menyenangkan


Silahkan kalian baca petunjuk pengerjaan tugas Disini
Jika masih kurang jelas dapat di tanyakan langsung ke bapak via WA ya 
Terima kasih

Share:

Minggu, 31 Mei 2020

Silabus Kurikulum 2013

Dibawah ini perangkat Administasi yang bisa di modifikasi jika cocok

Silabus SD Kls 1 - 6
Silabus kelas 7, 8 dan 9

Share:

Rabu, 27 Mei 2020

BAB 1 YAMAKA VAGGA


Hal yang melatar belakangi syair tersebut adalah adanya kejadian seperti cerita berikut :

Kisah Cakkhupala Thera

Suatu hari, Cakkhupala Thera berkunjung ke Vihara Jetavana untuk melakukan penghormatan kepada Sang Buddha. Malamnya, saat melakukan meditasi jalan kaki, sang thera tanpa sengaja menginjak banyak serangga sehingga mati. Keesokan harinya, pagi-pagi sekali serombongan bhikkhu yang mendengar kedatangan sang thera bermaksud mengujunginya. Di tengah jalan, di dekat tempat sang thera menginap mereka melihat banyak serangga yang mati.
“Iiih…, mengapa banyak serangga yang mati di sini?” seru seorang bhikkhu. “Aah, jangan jangan…”, celetuk yang lain. “Jangan-jangan apa?” sergah beberapa bhikkhu. “Jangan-jangan ini perbuatan sang thera!” jawabnya. “Kok bisa begitu?” tanya yang lain lagi. “Begini, sebelum sang thera berdiam disini, tak ada kejadian seperti ini. Mungkin sang thera terganggu oleh serangga-serangga itu. Karena jengkelnya ia membunuhinya.”
“Itu berarti ia melanggar vinaya, maka perlu kita laporkan kepada Sang Buddha!” seru beberapa bhikkhu. “Benar, mari kita laporkan kepada Sang Buddha, bahwa Cakkhupala Thera telah melanggar vinaya”, timpal sebagian besar dari bhikkhu tersebut.
Alih-alih dari mengunjungi sang thera, para bhikkhu itu berubah haluan, berbondong-bondong menghadap Sang Buddha untuk melaporkan temuan mereka, bahwa “Cakkhupala Thera telah melanggar vinaya!”
Mendengar laporan para bhikkhu, Sang Buddha bertanya, “Para bhante, apakah kalian telah melihat sendiri pembunuhan itu?”
“Tidak bhante”, jawab mereka serempak.
Sang Buddha kemudian menjawab, “Kalian tidak melihatnya, demikian pula Cakkhupala Thera juga tidak melihat serangga-serangga itu, karena matanya buta. Selain itu Cakkhupala Thera telah mencapai kesucian arahat. Ia telah tidak mempunyai kehendak untuk membunuh.”
“Bagaimana seorang yang telah mencapai arahat tetapi matanya buta?” tanya beberapa bhikkhu.
Maka Sang Buddha menceritakan kisah di bawah ini:
Pada kehidupan lampau, Cakkhupala pernah terlahir sebagai seorang tabib yang handal. Suatu ketika datang seorang wanita miskin. “Tuan, tolong sembuhkanlah penyakit mata saya ini. Karena miskin, saya tak bisa membayar pertolongan tuan dengan uang. Tetapi, apabila sembuh, saya berjanji dengan anak-anak saya akan menjadi pembantu tuan”, pinta wanita itu. Permintaan itu disanggupi oleh sang tabib.
Perlahan-lahan penyakit mata yang parah itu mulai sembuh. Sebaliknya, wanita itu menjadi ketakutan, apabila penyakit matanya sembuh, ia dan anak-anaknya akan terikat menjadi pembantu tabib itu. Dengan marah-marah ia berbohong kepada sang tabib, bahwa sakit matanya bukannya sembuh, malahan bertambah parah.
Setelah diperiksa dengan cermat, sang tabib tahu bahwa wanita miskin itu telah berbohong kepadanya. Tabib itu menjadi tersinggung dan marah, tetapi tidak diperlihatkan kepada wanita itu. “Oh, kalau begitu akan kuganti obatmu”, demikian jawabnya. “Nantikan pembalasanku!” serunya dalam hati. Benar, akhirnya wanita itu menjadi buta total karena pembalasan sang tabib.
Sebagai akibat dari perbuatan jahatnya, tabib itu telah kehilangan penglihatannya pada banyak kehidupan selanjutnya.
Mengakhiri ceritanya, Sang Buddha kemudian membabarkan syair di bawah ini:
Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu,
pikiran adalah pemimpin,
pikiran adalah pembentuk.
Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat,
maka penderitaan akan mengikutinya,
bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.
Pada saat khotbah Dhamma itu berakhir, di antara para bhikkhu yang hadir ada yang terbuka mata batinnya dan mencapai tingkat kesucian arahat dengan mempunyai kemampuan batin analitis ‘Pandangan Terang’ (pati-sambhida).
Share:

Senin, 25 Mei 2020

UNTUK DIRENUNGI


[Intro] F G C G G7
(*)
 C     Am
Ku kan tua pada suatu hari
  Dm        G
Sakit tak dapat ku hindari
    C     Am
Pada waktunya aku akan pergi
      F     G
dan semua itu belum ku atasi

[intro] G7
(**)
 C    Am
Kan berubah semua yang ku miliki
 Dm
Kan berpisah dengan
            G
yang ku cintai
 C  Am
Tiada kekal tiada yang abadi
       F        G
Timbul dan lenyap silih berganti


Bridge:
 Em           Am
Hendaklah ini s'lalu direnungi
 F     G     G7
Kerap kali, setiap hari...


Reff:
   C          Am
Aku pemilik karmaku sendiri
      F
Mewarisi dan lahir dari
      G
karmaku sendiri
 C      Am
Berhubungan dengan karma sendiri
 F G   C
Terlindung oleh karma sendiri

[intro] F G C G G7
Back to : (*), Bridge, Reff

[intro] A

    D         Bm
Aku pemilik karmaku sendiri
      G
Mewarisi dan lahir dari
      A
karmaku sendiri
 D      Bm
Berhubungan dengan karma sendiri
 G A  D
Terlindung oleh karma sendiri

Coda:
    Bm
Apa pun yang ku lakukan
 A
Baik atau buruk
    G       A        D
Itulah yang akan ku warisi
Share:

YANG PATUT DI MULIAKAN


[Intro] : Am G C D Em D D7

(*)
G              D
Karena itulah Sang Bhagava
Am                 C
Beliau adalah Yang Maha Suci
G
Yang telah mencapai
   D
penerangan sempurna
Am
Sempurna Pengetahuan dan
  C
Tindak Tanduk-Nya

(Em C G D D7)
Back to: (*)

      Em       D
Sempurna menempuh jalan
     G
ke Nibbana
     C         D    Em
Pengetahu segenap Alam
     Am          G
Pembimbing manusia
       C       D
yang tiada taranya
  Em        D            G
Guru para dewa dan manusia
      Am G         C      D    Em
Yang sadar, yang patut dimuliakan

(C G D)

      Em       D
Sempurna menempuh jalan
     G
ke Nibbana
     C         D    Em
Pengetahu segenap Alam
     Am          G
Pembimbing manusia
       C       D
yang tiada taranya
  Em        D            G
Guru para dewa dan manusia
      Am G         C      D    Em
Yang sadar, yang patut dimuliakan
     Am          G
Pembimbing manusia
       C       D
yang tiada taranya
  Em        D            G
Guru para dewa dan manusia
      Am G         C      D    Em
Yang sadar, yang patut dimuliakan
      Am G         C      D    Em
Yang Sadar, Yang Patut Dimuliakan
Share:

TRIMALAH KARMAMU




INTRO
F C Dm G C G

C                   F                C
Dikala daku tertimpa derita

Dm             G                          C
Daku teringat ajaran Sang Buddha

C                                F
Guru Sang Buddha mengajarkan kita

Dm              C         G                   C
Semesta alam diliputi suka dukkha

MUSIK
F C G C

C                             F              C
Sedih dan girang hina dan mulia

Dm               G                           C
Untung dan rugi miskin serta kaya

C                    F
Dipuji puji maupun dicela

Dm            C             G              C
Demikianlah segi segi kehidupan


MUSIK
F C G C F C Dm G C F Dm C G C
F C G C

C                 F                         C
Marilah kita wahai kawan kawan

Dm                 G                            C
Apa yang datang disesalkan jangan

C                F
Itulah hasil perbuatan kita

Dm                   C             G              C
Karma namanya harus kita menerima


Share:

PENDUPAAN




INTRO
G C Am G C Am Em D G C G

*
G                  C                                Am             Dm
Pendupaan mulai menghangat dan menyala-nyala

 Dm              C                   Em         Am         Em                   
Dharma dhatu dharma dhatu diliputi wanginya

Em    Am    D    C         G
Diliputi wanginya, wanginya dihadapan para Buddha

                                  C
Yang sedang musyawara

C                 Am
Oh…..oh…..oh…..oh….oh…..

Am                      C                                     G
Awan kebahagiaan terbentuk di mana-mana saat pujianku telah

F         G       Am                Dm
Berlimpah-limpah para Buddha menampakan dirinya

            G                   C
Om Wajra Dhupe a Hum

Musik
C G Am E F C Dm G
Back to*


Share:

PARINIBANA





INTRO
D Em C D

G Bm Em D     C  D    G 
Di kusinara di bulan waisaka

Am    C     D                 D                   G
Di bawah dua pohon sala yang kembar

G                    D        Em             C                  Am
Sang Buddha terbaring dengan agung dan mulia

     D                     G
Memberikan nasehat

    Em          D               G
Untuk yang terakhir kalinya

REFF :

D                      G
Saat parinabbana

B                                     Em
Saat wafatnya Sang Buddha

E                            Am
Semua mahluk terlena

         C                                   D
Terbuai dalam cengkraman dukkha



D                       G
Para bikkhu bersujud

B                  Em
Memb’rikan penghormatan yang terakhir

E                        Am
Dewa pun turut bersujud

C                            D
Tebarkan harum semerbak

C         D             G
Dihari parinibbana


Musik
G Bm Em C Am D G Em Am D


G      Bm    D        C     D          G
Purnama siddhi di bulan Waisaka

Am    C      D           D                G
Guru Sang Buddha telah parinibbana

G    F#m   Em   G            C           Am
Seorang suci pemenang arus kehidupan

D                       G
Pasti tak kan jatuh
Em                    D                  G
Dan mencapai penerangan sempurna

Back to Reff

Share:

OM MANI PADHME HUM



INTRO C F Am C G Am E D G C
C                     Em                 
Dikala hari menjelang senja
F                 Dm             G
Mentari mulai tenggelam
Am                                 F
Rembulan pun mulai bersinar terang
C                                    Am
Sesayupkan terdengar suara
Musik G C Dm G
*
C                                  Em
Mengalunkan desiran nada-nada
F                     Dm          G
Berdendang nan suka cita
Am                          F
Bagi batin nan suci kan menjadi
            G                    C
Damai tenangkan hati manusia
Am                        Em
Tenangkan perbuatan
                F                     G
Tenangkan ucapan pikiran
Am             Em
Tenang… pancarkan…
F                            G
Kasih sayang mu pada semua

Reff
C                     Em
Makhluk hidup kembangkanlah
         F          G
Karuna… Mudita…
C                           F
Sampai tercapai pantai bahagia

C          G           C
Om Mani Padme Hum
Musik F G C F G C F C D G
Back to * Reff




Share:

KEBIJAKSANAAN



[Intro] Gm Dm Bb A Dm A

(*)
Dm                Gm
Bila tali gitar ditarik
C                  F
Ditarik terlalu kencang
Gm
Maka talinya kan putus
Dm
Dan tiada berbunyi lagi
Bb          A
Hilanglah suara dari
  Dm         A
Lagu yang merdu

(**)
Dm                Gm
Bila tali gitar dikendurkan
C                     F       A
Dikendurkan sampai kendur sekali
Gm
Maka bunyinya kan sumbang
Dm
Atau suaranya kan hilang
Bb          A          Dm  A
Lenyaplah lagu yang merdu


[Reff]
Gm
Bila kau inginkan
 Dm
suara yang merdu
Gm           C
Jangan kau tarik
        F       A
terlalu kencang
Gm       C      F     Dm
Jangan pula kau kendurkan
Bb    A     Dm  A
Terlalu kendur

Gm    A       Dm
Orang yang memainkannya
     Gm     C
Haruslah pandai
     F             A
menimbang dan mengira
Gm
Orang yang bijaksana
Dm
Harus dapat kendalikan
Bb      A            Dm
Hawa nafsu diri sendiri

Back to: (*), (**), Reff
Share:

Minggu, 24 Mei 2020

JALAN DHAMMA




INTRO Am F C Dm F Am Bm C Dm F G Am G

G          C       G       Am
Hanya ada satu jalan

               F     G Am
Mengakhiri derita

G        C            G      Am
Hidup sesuai Dhamma

 F                     G             C
Yang dibabarkan sang Buddha

Dm             F              G
Banyaklah berbuat baik

G                 F               E                 
Pasti hidupkan berbahagia

REFF :

Am               F               C           Am
Sadarilah semua hanyalah Anicca

F              Dm             F           E
Jangan biarkan diri kita terlena

E          A                 F       C             Am    G   Am
Oleh belenggu dunia yang menjerat

F               G                            C
Jadikan Dhamma peganganmu

Musik F Am C E F G A  

C               G                 Am
Mungkin hati kita bertanya

G                   F        G         Am Bm
Tentang maknanya Dhamma

C         Bm            Am
Coba simak kembali

G             F           G          C
Semua sabda sang Buddha

Dm               F            G
Banyaklah berbuat baik

F                                       E               
Pasti hidup kan berbahagia

Back to Reff


Share:

Featured Post

Kelas 5 - Tugas Bersama Keluarga - Kondisi Menyedihkan

  Silahkan kalian baca petunjuk pengerjaan tugas  Disini Jika masih kurang jelas dapat di tanyakan langsung ke bapak via WA ya  Terima kasih

Recent Posts

Definition List

Unordered List

Support